Perangkat dashcam (dashboard camera) semakin populer di Indonesia, terutama karena meningkatnya kebutuhan dokumentasi perjalanan, keamanan berkendara, dan bukti visual ketika terjadi insiden. Baik untuk kendaraan pribadi maupun armada bisnis, dashcam kini menjadi salah satu komponen penting yang mendukung keselamatan dan efisiensi operasional.
Artikel ini akan membahas apa itu dashcam, bagaimana penggunaannya, serta bagaimana proses sertifikasi perangkat dashcam di Indonesia, terutama bagi produsen, distributor, atau importir yang ingin memasarkan produknya sesuai regulasi nasional.
Apa Itu Dashcam?
Dashcam adalah kamera yang dipasang pada dashboard atau kaca depan kendaraan untuk merekam perjalanan secara otomatis. Beberapa fitur umum dashcam modern antara lain:
Rekaman video HD atau 4K
G-sensor untuk mendeteksi benturan
Mode parkir
Penyimpanan cloud
GPS tracking
Kamera depan dan belakang
Karena sifatnya yang mengandalkan pemancaran frekuensi tertentu (misalnya Wi-Fi, GPS, atau Bluetooth), maka perangkat ini wajib disertifikasi sebelum diperjualbelikan secara legal di Indonesia.
Cara Menggunakan Dashcam
Penggunaan dashcam relatif mudah. Berikut langkah dasarnya:
1. Pasang pada lokasi yang benar
Dashcam idealnya dipasang di bagian tengah kaca depan, agak dekat spion tengah, dengan posisi tidak mengganggu pandangan pengemudi.
2. Sambungkan ke sumber daya
Umumnya dashcam menggunakan kabel daya yang terhubung ke port cigarette lighter atau ke sistem listrik kendaraan melalui hardwire kit.
3. Masukkan kartu memori
Kapasitas ideal adalah 32–128GB tergantung resolusi video. Sistem biasanya akan melakukan loop recording.
4. Atur konfigurasi awal
Seperti resolusi video, G-sensor, sensitivitas mode parkir, dan pengaturan GPS.
5. Monitoring dan backup
Beberapa dashcam menyediakan aplikasi mobile untuk melihat rekaman secara real-time atau mengunduhnya.
Mengapa Dashcam Perlu Sertifikasi di Indonesia?
Sebagian besar dashcam memiliki komponen yang menggunakan teknologi:
Wi-Fi
Bluetooth
GPS
Gelombang radio lainnya
Karena itu, perangkat termasuk alat telekomunikasi sehingga wajib memiliki Sertifikasi SDPPI/DJID (KOMDIGI) sebelum resmi dijual.
Sertifikasi ini memastikan perangkat:
Aman digunakan
Tidak mengganggu frekuensi radio lain
Sesuai standar teknis Indonesia
Cara Memproses Sertifikasi Dashcam di Indonesia
Berikut tahapan umum proses sertifikasi melalui lembaga seperti Cerapproval:
1. Identifikasi Klasifikasi Perangkat
Menentukan apakah perangkat termasuk kategori alat postel, radio, atau IoT.
2. Pengumpulan Dokumen
Biasanya mencakup:
Datasheet
User manual
Test report internasional (jika ada)
Foto produk
3. Pengujian Laboratorium Terakreditasi
Pengujian meliputi:
Bluetooth test
Wi-Fi test
EMC test
Safety test (jika diperlukan)
4. Pendaftaran ke Sistem OSS dan SDPPI/DJID
Setelah pengujian, data akan diajukan melalui sistem resmi pemerintah.
5. Penerbitan Sertifikat
Jika semua memenuhi standar, sertifikat akan terbit dan perangkat dapat diedarkan di Indonesia.
Mengapa Memilih Cerapproval?
Cerapproval membantu:
Konsultasi klasifikasi perangkat
Pengelolaan dokumen
Pengujian laboratorium
Pengurusan submission ke SDPPI/DJID
Monitoring approval sampai sertifikat terbit
Mempermudah proses sehingga bisnis dapat masuk ke pasar Indonesia dengan cepat dan legal.
Hubungi Cerapproval hari ini untuk konsultasi gratis dan mulai proses sertifikasi Anda!
Download panduan lengkap proses sertifikasi KOMDIGI.
Jadwalkan meeting dengan tim ahli Cerapproval hari ini!
Keunggulan Cerapproval:
✔ Proses cepat & efisien
✔ Tim ahli yang memahami regulasi terbaru
✔ Layanan lengkap termasuk SNI, TKDN, K3L, MKG, SIMAKESPEL
Contact Us Today:
🌐 www.cerapproval.com
📧 gma@cerapproval.com
📱 WhatsApp: +62 899‑3300‑033
0 Comments